Komunikasi antarpersona (interpersonal communication) merupakan
komunikasi antar seorang individu dengan individu lain, dimana masing-masing
dapat bertindak sebagai sumber maupun penerima pesan. Jadi, dalam komunikasi
antarpribadi ini masing-masing orang yang terlibat dapat berperan aktif dalam proses komunikasi. Saat seorang
karyawan diminta menghadap atasannya, untuk mempertanggung jawabkan pekerjaan
yang dibebankan kepadanya, merupakan contoh komunikasi antarpersona (Haryani,
2001: 17).
Tujuan pembentukan kelompok dalam
kerangka komunikasi organisasi/ lembaga bisnis. Tujuan pembentukan kelompok
itu:
- Memberikan kesempatan perolehan masukan dari banyak orang dengan sudut pandang yang berbeda;
- Memberi kesempatan agar setiap orang bias berpartisipasi, mengingat ada orang yang bisa dibebani tanggung jawab merasa tidak mampu, namun bila dibebankan pada kelompok orang tersebut merasa mampu;
- Memungkinkan terjadinya pertukaran gagasan sebelum menjadi tindakan; dan
- Memunculkan komitmen yang lebih besar.
Dalam kegiatan bisnis, tujuan
pembentukan kelompok tersebut sangatlah penting mengingat persaingan yang
semakin tajam di antara pelaku bisnis sekarang ini (Iriantara, dkk, 2008).
Karakteristik komunikasi
massa, adalah
- Komunikasi massa bersifat umum, yakni pesan yang disampaikan terbuka untuk semua orang;
- Komunikasi bersifat heterogen yang meliputi penduduk yang bertempat tinggal dalam kondisi yang berbeda, dengan kebudayaan yang beragam, berasal dari berbagai lapisan masyarakat, mempunyai pekerjaan yang berjenis-jenis;
- Media massa menimbulkan keserempakan, yakni keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lain berada dalam keadaan terpisah;
- Hubungan komunikator dan komunikan bersifat nonpribadi (anonym), dan komunikasi satu arah.
Perusahaan atau
industri merupakan organisasi bisnis. Organisasi terdiri dari sejumlah individu
manusia. Menurut Rogers dan Rogers (dalam Tubbs dan Moss, 1998), organisasi
adalah “suatu kumpulan (atau system) individu yang bersama-sama, melalui satu
hierarki pangkat dan pembagian kerja, berusaha mencapai tujuan tertentu.” Mereka
berperilaku sesuai dengan peran yang harus dimainkan. Pengertian dasar dari komunikasi
organisasi adalah bahwa para individu itu, ketika berkomunikasi satu sama lain,
masing-masing mewakili posisi yang disandangnya dalam organisasi. Setiap anggota
organisasi bukanlah individu yang “independen”,
tapi sudah dikerangka oleh semacam “scenario” tugas dari suatu jabatan atau
status tertentu yang terpola.
Komunikasi antar
budaya terjadi bila komunikasi bisnis terjadi antara orang-orang yang berbeda
bangsa, ras, agama, bahasa, tingkat pendidikan, status social atau bahkan jenis
kelamin, komunikasi demikian disebut komunikasi antar budaya.
Perbedaan budaya
dapat menimbulkan resiko yang fatal bagi suatu organisasi bisnis. Hall dan
Whyte (Mulyana, 2009) mengungkapkan
suatu peluang bisnis yang nampaknya menguntungkan bagi seorang pria Amerika
gagal hanya karena pria itu meletakkan tangannya tanpa sengaja di atas bahu
pria Jawa yang menjadi mitra bisnisnya dihadapan
hadirin disebuah pesta cocktail,
perilaku tersebut di anggap penghinaan menurut etika Jawa. Perbedaan ekspektasi
dalam komunikasi sekurang-kurangnya menyebabkan komunikasi tidak lancar, timbul
perasaan tidak nyaman dan kesalahpahaman.
Sumber : Buku Materi Pokok SKOM4432/3sks/MODUL 1-9 KOMUNIKASI
BISNIS Surwandi Sumartias Universitas Terbuka

Tidak ada komentar:
Write komentar