Selasa, 15 Mei 2018

Proses Komunikasi Interpersonal




Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya.

Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh orang dan penerima pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy, 2003, 30).

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid, dan sebagainya (Mulyana, 2003,73).

Menurut Effendy, pada hakikatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negative, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasmnya (Sunarto, 2003, 13)

Redding yang mengembangkan klarifikasi komunikasi interpersonal menjadi interaksi intim, percakapan social, interogasi atau pemeriksaan dan wawancara.

Interaksi intim termasuk komunikasi di antara teman baik, anggota family, orang-orang yang sudah mempunyai ikatan emosional yang kuat. Percakapan social adalah interaksi untuk menyenangkan seseorang secara sedehana. Tipe komunikasi tatap muka penting bagi pengembangan hubungan informal dalam organisasi. Misalnya dua orang atau lebih bersama-sama dan berbicara tentang perhatian, minat diluar organisasi seperti isu politik, teknologi dan lain sebagainya. Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang yang ada dalam control, yang meminta atau bahkan menuntut informasi dari yang lain. Misalnya seorang karyawan dituduh mengambil barang-barang organisasi maka atasannya akan menginterogasinya untuk mengetahui kebenarannya. Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal dimana dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa Tanya jawab. Misalnya atasan yang mewawancarai bawahannya untuk mencari informasi mengenai suatu pekerjaannya.

Komunikasi interpersonal mempunyai beberapa tujuan. Disini akan dpaparkan 6 tujuan, antara lain menemukan diri sendiri, menemukan dunia luar, membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti, berubah sikap dan tingkah laku untuk bermain, dan kesenangan untuk membantu.

Efektivitas komunikasi interpersonal dimulai dengan lima kualitas umum yang dipertimbangkan, yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality) (Devito, 1997, 256-264).







Sumber : Buku Materi Pokok SKOM4432/3sks/MODUL 1-9 KOMUNIKASI BISNIS Surwandi Sumartias Universitas Terbuka


Tidak ada komentar:
Write komentar