Komunikasi interpersonal adalah proses
pertukaran informasi di antara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya
atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya.
Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan
oleh orang dan penerima pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang,
dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik
segera (Effendy, 2003, 30).
Komunikasi interpersonal adalah
komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau
nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang,
seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid, dan sebagainya
(Mulyana, 2003,73).
Menurut Effendy, pada hakikatnya
komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan,
efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena
sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung,
komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat
komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah
komunikasinya positif atau negative, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat
memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasmnya (Sunarto, 2003, 13)
Redding
yang mengembangkan klarifikasi komunikasi interpersonal menjadi interaksi
intim, percakapan social, interogasi atau pemeriksaan dan wawancara.
Interaksi intim termasuk komunikasi di
antara teman baik, anggota family, orang-orang yang sudah mempunyai ikatan
emosional yang kuat. Percakapan social adalah interaksi untuk menyenangkan
seseorang secara sedehana. Tipe komunikasi tatap muka penting bagi pengembangan
hubungan informal dalam organisasi. Misalnya dua orang atau lebih bersama-sama
dan berbicara tentang perhatian, minat diluar organisasi seperti isu politik,
teknologi dan lain sebagainya. Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi
antara seseorang yang ada dalam control, yang meminta atau bahkan menuntut
informasi dari yang lain. Misalnya seorang karyawan dituduh mengambil
barang-barang organisasi maka atasannya akan menginterogasinya untuk mengetahui
kebenarannya. Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal
dimana dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa Tanya jawab. Misalnya atasan
yang mewawancarai bawahannya untuk mencari informasi mengenai suatu
pekerjaannya.
Komunikasi interpersonal mempunyai
beberapa tujuan. Disini akan dpaparkan 6 tujuan, antara lain menemukan diri
sendiri, menemukan dunia luar, membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti,
berubah sikap dan tingkah laku untuk bermain, dan kesenangan untuk membantu.
Efektivitas komunikasi interpersonal
dimulai dengan lima kualitas umum yang dipertimbangkan, yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness),
dan kesetaraan (equality) (Devito,
1997, 256-264).
Sumber : Buku Materi Pokok SKOM4432/3sks/MODUL 1-9 KOMUNIKASI
BISNIS Surwandi Sumartias Universitas Terbuka

Tidak ada komentar:
Write komentar